CeritaCiung Wanara Bahasa Sunda Dina hiji waktu. Di daérah Jawa Barat, aya karajaan ageung disebat Karajaan Galuh anu numutkeun carita nuju beulah wétan Jawa Barat, anu cenah kawasa nepi ka tungtung Jawa. Dina waktos éta, Karajaan Galuh dipimpin ku raja anu katelah bijaksana, jenenganana Prabu Permana Di Kusumah.
Ceritarakyat Indonesia yang dipilih adalah cerita Ciung Wanara. Dalam cerita ini juga terdapat moral yang baik dan filosofi orang Sunda yang semakin dilupakan. Selain itu, masyarakat juga kurang mengetahui isi cerita ini. Oleh karena itu, diperlukan media yang dapat menarik anak-anak yaitu berupa buku cerita.
Manarahsebagai anak dari Premana Dikusuma (dikenal juga sebagai Ciung Wanara dalam cerita tradisional Sunda), menjadi penguasa Galuh setelah dia berhasil menyerang Kerajaan Sunda, keadaan itu membuat Galuh kembali menjadi kerajaan yang merdeka. Beliau dinobatkan sebagai raja Galuh dengan gelar Prabu Jayaprakosa Mandaleswara Salakabuana.
Versicerita Ciung Wanara tersebut banyak persamaannya dengan cerita Ciung Wanara dalam buku Poenika Serat Babad Tanah Jawi Wiwit Saking Nabi Adam Dumugi Ing Taun 1647 yang diusahakan oleh W.L. Olthof bernama Sri Pamekas, pendeta bernama Ajar Cepaka, nama sang dewi dan patih tidak disebutkan.
LEGENDACIUNG WANARA Legenda Ciung Wanara adalah cerita rakyat Sunda untuk menjelaskan asal nama Sungai Pamali serta untuk menjelaskan asal usul hubungan orang Sunda Watch Now. Cerita Dongeng - Kisah Buaya Ajaib Contoh Cerita Sage Dalam Bahasa Jawa; Contoh Cerita Pengalaman Liburan Dalam Bahasa Jawa;
Novelbahasa sunda dan pengarangnya ilmusosial id. Contoh novel tenggelamnya kapal van der wijck. Legenda ciung wanara dan unsur intrinsiknya bahasa indonesia sunda. Nah demikianlah kumpulan novel sunda jeung pangarangna atau dalam bahasa indonesianya judul novel bahasa sunda dan pengarangnya, yang kurang lebih semuanya ada 31 pengarang judul
A Carita karajaan di Nusantara B. Carita ngeunaan kahiayangan C. Lalakon Ciung Wanara D. Lutung Kasarung . Bahasa Sunda SMP Kelas 9 Latihan Soal / SMP / Kelas 9 / Bahasa Sunda SMP Kelas 9 Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi
Representasietos kerja orang sunda dalam ungkapan dan folklor Sunda. Y Rustandi, LP Anggradinata. Jurnal Salaka: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Indonesia 1 (1) , 2019. 3. 2019. Analisis pembelajaran bahasa sunda pada siswa kelas v sdn kencana 3 kota bogor. Y Rustandi, SS Putro. Media Bahasa, Sastra, dan Budaya Wahana 24 (2), 81-102.
Peristiwaciung wanara ini bercerita pertalian saudara antara jawa barat, jawa tengah dan jawa timur. Asal Kritikan Nama Girilawungan. Kerajaan Girilawungan berada di Propinsi Jawa barat benarnya di wilayah majalengka. Makna dari Girilawungan merupakan berhadap hadapan yang diambil dari bahasa sunda âNgalawungâ.
3Contoh Wawancara Bahasa Sunda Singkat Yang Benar. Legenda ciung wanara dan unsur intrinsiknya bahasa indonesia sunda. Contoh Sinopsis Novel Bahasa Sunda. Unsur unsur kumpulan 18 kimia tingkatan 4. Contoh Sinopsis Novel Bahasa Sunda Singkat. Source: downloadcontohmakalahdoc.blogspot.com. Naskah drama berbahasa inggris putri salju.
znQm. Dongeng Sunda Ciung Wanara â â Matahari bersinar dari timur, bulat dan merah. Jamur mengendap di daun, berubah menjadi embun, lalu jatuh ke tanah. Dengan mendengarkan kicauan berbagai jenis burung, warga kabupaten mengiringi kaki mereka ke bukit, ladang, sawah, pasar, dan tempat mencari nafkah. Di sini semuanya berbuah dan sukses, tidak ada perang, konflik dan dosa. Mereka semua mengikuti petunjuk dari satu Tuhan, untuk hidup rukun di bumi setiap tetapi, kehidupan yang tenteram itu bukan hanya karena ketaatan warganya terhadap ajaran agama, melainkan kerajaan tersebut diperintah oleh seorang raja yang sangat arif, bijaksana dan tidak memihak. Raja Prabu Permana di Kusuma, raja sakti, besar ilmu kerajaan, bagus. Raja dikenal oleh masyarakat bahwa ia selalu mencintai rakyat negerinya, terutama rakyat miskin, ia lebih mementingkan rakyatnya dari pada kepentingan pribadinya. Itulah sebabnya tanah yang subur menjadi lebih makmur, damai dan sejahtera, penuh dengan kesehatan. Pemerintah di negeri Perhayangan mengikuti pendidikan Parmana di Kusuma memiliki dua istri; Dewi Pangreyep dan Dewi Naganingrum. Keduanya adalah wanita cantik dan cerdas, tetapi mereka memiliki kepribadian yang berbeda. Devi Pangreyep mudah marah dan cemburu, serta sombong sedangkan Devi Naganigram adalah wanita yang tenang, lembut dan baik hati. Tetapi raja memperlakukan mereka dengan adil, sehingga tidak ada pertengkaran di dalam rumah Search ResultsEk Hridiya Raja Prabu Permana de Kusumah memanggil Uwa Batara Lengsar, penasihat pemerintah. Ia ingin menunjukkan kegelisahan dalam dirinya yang selalu mengganggu penasihat pemerintah yang sudah sangat tua tetapi memiliki pikiran yang sangat tajam. Dia juga santai, tidak pernah mengambil kesempatan untuk dekat dengan raja, nasihat yang diberikan selalu sangat penting bagi rakyatnya.âTerima kasih, tapi⊠aku tidak bisa tenang, hidup di dunia ini sepertinya banyak siksaan bagiku. Orang miskin selalu melihat keburukan yang dilakukan orang. Ya, aku mencoba memerintah kerajaan ini tanpa batas. Mereka tahu.ââMaaf Tuan Gusti. Uwa Batara tidak mau mengikuti, tapi begitulah manusia, mereka terikat oleh keinginan, hanya orang yang lemah lembut yang bisa melawan keinginan.âLegenda Ciung Wanara Dan Unsur Intrinsiknya bahasa Indonesia & SundaâIni yang saya pikirkan. Saya telah mengundang Anda ke sini, agar nanti saya bersinar di kaki saya. Karena, saya telah memutuskan untuk menjadi pertapa, mengasingkan diri di hutan, bertapa di gunung, mendekat. kepada Yang Satu dan Satu-Satunya.âUwa Batara Lengsar sangat terkejut mendengar tentang Prabu Permana di Kusuma. Ini adalah tujuan yang sangat mulia, dari semua raja yang tidak dapat berpikir untuk merendahkan diri, memisahkan diri dari gemerlapnya sehari-hari, ini akan menjadi tugas yang paling sulit. Tapi, ada yang lebih penting bagi Uwa Batara Lengsar, negeri kaya ini mau dibawa kemana tanpa raja?âDuh Gusti Tuhan, maafkan saya, ribuan hamba memohon ampun! Kerajaan Galuh yang sedang baik-baik saja akan jatuh jika Yehuwa meninggalkannya. Tidak hanya itu, musuh kerajaan akan menyerang kerajaan, dan jika Yehuwa memilih untuk berhati-hati, langit akan menjadi gelap, Galuh akan menutupi tanah kerajaan,â Uwa Batara membungkuk di hadapan Permana di Kusumah, Penguasa Permana de Kusumah bangkit dari singgasananya, menghampiri Uwa Batara Lengsar, lalu mengeluarkan tubuh Uwa Batara dari lututnya. Prabu Parmana sangat menghormati sesepuh seperti Uwa Batara Lengsar, baginya Uwa Batara adalah guru dari segala Ciung Wanara Versi Basa SundaâJika nanti akan terjadi hal-hal aneh di kerajaan, jangan kaget, dan pastikan bahwa saya telah meninggalkan kerajaan. Namun, saya selalu menyarankan Anda untuk berhati-hati, karena musuh yang sebenarnya ada di dalam diri Anda. Pimpinlah mereka yang pantas untuk dituntun dan peliharalah yang lemah, jangan membungkuk untuk memimpin [3].Uwa Batara menunduk, tak tahan menatap wajah raja yang dikaguminya itu. Seorang raja yang tidak pernah berhenti belajar, bekerja dan berdoa untuk keselamatan rakyat Kerajaan Galuh yang terbentang dari Hujung Kulon ujung Jawa hingga Hujung Galuh saat ini muara Sungai Brantas. Angin meniup dedaunan, embun jatuh di sungai, mereka kerajaan terkejut. Prabu Permana di Kusumah menjadi tampan, pemberani, dan awet muda, karena masih muda. Tidak ada yang tahu mengapa hal itu terjadi, sehingga masyarakat kerajaan Galuh percaya bahwa raja adalah titisan Tuhan. Namun, kejutan ini juga menimpa Menteri Aria Kebonan yang disebut-sebut menghilang entah pejabat pemerintah, termasuk Uwa Batara Lengsar, berkumpul di Belle Riung. Dia mendengar pengumuman dari penyiar, tetapi hatinya menolak apa yang diumumkan, dia tidak percaya sama sekali bahwa pemuda tampan, pemberani dan muda yang dia miliki sebelumnya adalah Rakyat Lutung Kasarung Beserta Ulasan Menariknya 2022Perbedaan penampilan dan perilaku Prabu Varma Wijaya terlihat jelas, yang membuat Uwa Batara Lengsar sulit dipercaya. Yang mereka yakini, sifat manusia tidak akan hilang meski keberadaannya Varma Wijaya tertawa keras. Ia sangat senang melihat semua pejabat pemerintah bersujud kecuali Uwa Batara Lengsar yang hanya diam dan tidak beranjak dari tempat duduknya.âYang Mulia, saya tidak bisa berbohong, karena berbohong adalah awal kehancuran seseorang. Hati kecil saya mengatakan bahwa Yang Mulia bukanlah Parmana Di Kusumah. Sekali lagi, saya mohon maaf kepada Yang MuliaâŠââIni adalah masalah waktu kerajaan, masa lalu tidak bisa dikembalikan. Mereka yang hidup di masa lalu hanya mengingat, mereka menjadi sejarah, dan masa depan adalah masa penuh harapan, mimpi.âSastra Lisan Sunda Mite, Fabel, Dan Iegende 1âApakah Uwa Batara meragukan kekuatan Tuhan saja? Atau⊠Apakah Uwa Batara memiliki niat buruk di daerah ini?â Lord Varma Vijaya marah.âKalau begitu, ini bukan orang bijak. Ini tidak lebih dari buah busuk. Ini monyet yang hidup di tengah ladang petani, berharap mendapat pisang, tapi dikurung.ââNah Uwa Batara, saya sudah mengatakan bahwa Uwa Batara tidak lain hanyalah seekor monyet, hanya seekor monyet.. hahahahaha.â Prabhu Varma Vijaya tertawa terbahak-bahak, lalu menatap para menteri, dan para menteri juga tertawa Batara membungkuk, bangkit dari duduknya, lalu meninggalkan Bele Ryung, kakinya goyah, hatinya terluka oleh kelakuan raja, dan dia bersumpah pada dirinya sendiri bahwa Lord Varma Vijaya akan diikat seperti monyet, tidak mampu. Cukup klik tanda kurung untuk melakukan Rakyat DaerahSetiap hari itu keluar dari tangan pemerintah. Sesepuh suka mabuk dan berjudi dalam permainan ayam, ini karena Prabu Varma Wijaya yang suka bermain ayam, masyarakat Galuh telah kehilangan seorang pemimpin yang dulunya bijaksana, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin ini adalah satu satunya. hanya masyarakat Galuh yang mendengar. Hal yang sama dirasakan oleh Dewi Pangreyep dan Dewi Naganingram, sering dikritik dan dihina serta tidak diperlakukan sebagai laki-laki atau perempuan. Akibatnya, mereka kesepian dan tertekan di istana. Namun, mereka hanyalah perempuan, mereka tidak bisa berbuat banyak, mereka hanya malam ketika mereka sedih dan tidur di kamar mereka. Kemudian mereka bermimpi bulan jatuh di antara kedua kaki mereka, awalnya mereka mengira itu adalah bunga yang sedang tidur. Tapi, mimpi selalu datang saat mereka tidur, membuat mereka gelisah. Dan tidak dapat menyembunyikan kegelisahan mereka, mereka menceritakan kisah itu kepada Prabhu Varma Varma Wijaya tampak enggan, namun tak pelak dipanggil Uwa Batara Lengsar, karena dialah satu-satunya penasihat kerajaan yang dipercaya oleh kedua ratu tersebut. Uwa Batara masuk ke dalam istana, berlutut di hadapan raja dan mendengarkan cerita lengkap kedua dewa tersebut. Kepalanya gemetaran, kecerdasannya sangat tajam sehingga dia tahu bahwa daerah ini menyimpan banyak Dongeng Jenis, Contoh, Nilai Moral, Dan ManfaatâBeliau adalah seorang pertapa yang tinggal di negeri parahyanga gusti, ilmu penerjemahannya sangat bagus dan beliau memiliki sifat yang sangat cerdas dan terpelajar.âPrabhu Varma Vijaya terdiam sesaatâmatanya seperti memikirkan Uwa Batara. Memang selama ini dia tidak ingin biksu melakukan pekerjaan pemerintah, karena dia bisa melakukan segalanya dengan caranya prajurit dikirim untuk mencari keberadaan Azor Sucaresi, namun menemukan penyihir sakti itu tidak mudah. Raja tertekan selama beberapa hari, dan bertanya-tanya apa yang akan terjadi padanya ketika dia menafsirkan mimpi itu. Mimpi itu tidak menandakan bahwa kedua dewi itu akan hamil, tetapi bagaimana bisa? Dia tidak pernah tidur dengan dua salah satu juri mengatakan hasil pencarian Azor Sucaresi sudah ditemukan. Saat pertapa sedang dalam perjalanan menuju istana, Prabu Barma memanggil semua pejabat, termasuk Vijaya Uwa Batara dan Dewi Pangreyep, Dewi Wisata PangandaranâMimpi ini biasa terjadi pada wanita yang akan hamil,â kata Azar Sukaresi sambil tersenyum kepada Prabu Varma yang hadir terdiam â menatap heran pada raja yang sangat bahagia. Namun Dewi Pangreyep dan Dewi Naganingrum juga resah, menyadari bahwa Lord Varma Vijaya tidak pernah menyentuhnya. Prabhu Varma Vijaya menyadari bahwa ucapannya mengejutkan para pejabat, yang pasti senang mendengar tentang kehamilan istri keduanya.âYah⊠aku senang mendengarnya, tapi apakah mereka semua perempuan? Karena saya mendambakan seorang gadis,â kata Prabhu Varma Vijaya. Bahkan, dia sangat marah di dalam hatinya, karena dia tidak ingin memiliki anak yang niscaya akan merampas Varma Vijaya menjadi marah setelah mendengar jawaban biksu Ajar Sukaresi bahwa dia tidak ingin memiliki anak laki-laki yang sebenarnya merupakan tanda kehancuran diri. Dia bangkit dan mengeluarkan pedang sihirnya. Ia kemudian menikam Azor Sukaresi di bagian dada, tetapi bilahnya bengkok, tidak mampu menusuk Azor Sukaresi di bagian & Sasakala SundaSemua orang yang hadir mengelakâmereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, tidak ada yang bisa melawan pedang sihir raja. Uwa Batara senang menyaksikan semua itu, kini ia yakin bahwa Prabu Varma Vijaya bukanlah Prabu Parmana di Kusumah, karena tidak ada yang bisa menggunakan mantra sakti kecuali sang raja sendiri. Namun, misteri siapakah Prabhu Varma Wijaya masih jauh dari ciung wanara, villa ciung wanara walini, dongeng ciung wanara bahasa sunda, cerita ciung wanara bahasa sunda, ciung wanara bahasa sunda, villa ciung wanara ciwidey, hotel ciung wanara puncak, dongeng ciung wanara dalam bahasa sunda, cerita dongeng ciung wanara, film ciung wanara full movie, ciung wanara ciamis, dongeng ciung wanara
Dongeng Ciung Wanara adalah cerita rakyat Sunda yang sangat terkenal. Cerita Ciung Wanara populer di daerah Jawa Barat saja, tapi juga sudah tersebar ke seluruh Nusantara. Cerita Rakyat Ciung Wanara memiliki kemiripan dengan cerita rakyat jawa Timur yang berjudul Cindelaras Kakak pernah mempostingnya Cerita Rakyat Jawa Timur Kisah Cindelaras. Pasti adik-adik sudah sangat penasaran dengan Kisah Ciung Wanara ini. Selamat membaca. Cerita Rakyat Sunda Dongeng Ciung Wanara Pada zaman dahulu kala. Di sebuh daerah Jawa barat terdapat Kerajaan,yang bernama Kerajaan Galuh. Kerajaan Galuh di pimpin oleh seorang Raja yang bijaksana. Raja tersebut bernama Raden Barma Wijaya Kusuma. Sang Raja memiliki dua Permaisuri. Permaisuri pertama bernama Nyimas Dewi Naganingrum dan yang kedua Nyimas Dewi Pangrenyep. Dalam waktu bersamaan kedua Permaisuri tersebut dalam kedaan mengandung. Suatu hari, Permaisuri Nyimas Dewi Pangrenyep melahirkan terlebih dahulu. Ia melahirkan seorang Bayi Laki-laki yang sangat lucu dan tampan. Pangeran tersebut di beri nama Hariangbanga. Tidak lama kemudian Permaisuri Dewi Naganingrum pun akan segera melahirkan. Dewi Pangrenyep bergegas untuk membantunya. Akhirnya, Dewi Naganingrum melahirkan seorang Bayi Laki-laki yang tidak kalah lucu dan tampan dari kakaknya Hariangbanga. Di balik kesediaannya menolong persalinan Dewi Naganingrum. Ternyata Dewi Pangrenyep tidak menyukain Dewi Naganingrum menjadi pesaingnya. Karena ia ingin menguasai Kerajaan dan menjadikan Putranya sebagai Raja kelak. Ia pun merencanakan niat jahatnya yang sudah ia susun agar sesuai dengan harapannya. Tanpa sepengetahuan siapapun. Bayi Laki-laki yang baru saja di lahirkan Dewi Naganingrum di tukar dengan seekor anak Anjing. Bayi yang sebenarnya di masukkan ke dalam sebuah keranjang. Dewi Pangrenyep pun meletakkan sebutir telur ayam. Ia pun segera menghayutkan bayi tersebut ke sebuah sungai. Di Kerajaan terjadi sebuah kehebohan. Kabar yang sangat mengejutkan menggemparkan seluruh isi Istana dan rakyat. Mengetahui kenyataan ini menghancurkan harga dirinya sebagai Raja. Bagaimana tidak, Permaisuri yang selama ini ia cintai sudah melahirkan seekor anak Anjing. Dalam keadaan marah. Akhirnya, Raja segera memanggil Penasehat Raja yang bernama Ki Lengser. Namun, memanggil Ki Lengser bukan untuk meminta sebuah nasihat. Tapi, memerintahkan Ki Lengser untuk segera membunuh Dewi Naganingrum dan mayatnya di buang jauh-jauh. Raja memerintahkan Ki Lengser segera melakukan tugasnya. Dalam perjalanan, Ki Lengser berpikir untuk menyelamatkan Dewi Naganingrum tanpa sepengetahuan siapapun. Ki Lengser yakin kejadian yang menimpa Dewi Naganingrum adalah suatu kebohongan. Namun, ia tidak mempunyai bukti untuk membantu Dewi Naganingrum. Ki Lengser membawa Dewi Naganingrung masuk kedalam hutan belantara. Ki Lengser membuatkan sebuah gubug untuk tempat tinggal Dewi Naganingrum. Setelah gubug itu selesai di buatnya, dengan terpaksa Ki Lengser meninggalkan Naganingrum seorang diri. Sebelum ia pergi, ia pun berjanji akan mengunjunginya. Sementara, Naganingrum sangat berharap suatu hari nanti ia dapat bertemu dengan Putra kandungnya. Ia pun berharap dapat kembali ke Istana dan hidup bahagia bersama keluarganya. Ki Lengser pun segera kembali ke istana. Ia langsung mengahadap Raja dan melaporkan bahwa tugasnya untuk membunuh Dewi Naganingrum sudah di laksanakan dengan baik. Untuk membuktikan bahwa ia sudah melaksanakan tugasnya, ia membasahi senjatanya dengan darah binatang buruan yang ia temui di dalam hutan. Sementara di suatu tempat. Hiduplah sepasang suami istri yang sudah sangat tua. Namun, mereka tidak memiliki anak. Suatu hari, mereka berdua pergi ke sebuah sungai untuk menangkap Ikan. Namun, mereka di kejutkan dengan sebuah keranjang besar berisi seorang bayi Laki-laki yang sangat lucu dan tampan. Mereka sangat bahagia dan mereka berpikir bahwa inilah sebuah jawaban dari doanya. Sepasang suami istri sangat bersyukur. Satu butir Telur Ayam yang berada di samping Bayi Laki-laki tersebut. Di simpannya telur Ayam tersebut kepada seekor Naga yang bernama Nagawiru yang berada di Gunung Padang. Naga tersebut bukanlah Naga sembarangan. Namun, jelmaan seorang Dewa dan sudah menjadi tugasnya untuk mengerami satu butir Telur Ayam tersebut. Suatu saat nanti. Telur tersebut akan menetaskan seekor Ayam Jantan dan menjadi binatang kesayangan dari anak bayi yang di temukan sepasang suami istri tersebut. Waktu tanpa terasa terus berjalan. Bayi Laki-laki, sekarang tumbuh menjadi remaja yang sangat tampan, cerdas, gagah dan pemberani. Anak tersebut di beri nama Ciung Wanara. Aki dan Nini memberikan nama Ciung Wanara karena mereka melihat seekor Monyet yang aneh, Monyet tersebut bernama Wanara. Kemudian mereka pun melihat seekor Burung yang bernama Ciung. Akhirnya, keduanya sepakat. Nama dari ke dua binatang tersebut. Akhirnya, di jadikan sebagai nama anaknya. Ciung Wanara tumbuh menjadi seorang Pemuda yang sangat tampan. Suatu hari, ia ingin sekali pergi ke Galuh untuk mengembara. Awalnya, Aki dan Nini tidak menginjinkannya. Namun, karena anaknya terus memaksa. Sebelum ia berangkat ke Kerajaan Galuh, ia bertanya siapa Ayah dan Ibu kandungnya. Awalnya, Aki dan nini tidak mau menceritakan kebenarannya. Namun, Ciung Wanara terus bertanya. Aki menjelaskan bahwa Ayah kandungnya adalah seorang Raja dari Kerajaan Galuh. Dan Ibunya di asingkan di dalam hutan belantara. Mendengar penjelsan tersebut. Akhirnya, Ciung Wanara berangkat ke Kerajaan Galuh dengan membawa Ayam Jantan kesayangannya. Setibanya di kerajaan Galuh. Ia bertemu dengan dua orang Patih yang bernama Purawesi dan Puragading. Kedua Patih tersebut tertarik dengan Ciung Wanara, karena ia membawa seekor Ayam Jantan. Kedua Patih tersebut menghampiri dan mengajaknya untuk adu Ayam. Ciung Wanara menerima tantangan dari kedua Patih tersebut. Pertandingan sambung Ayam di lakukan di tengah alun-alun Kota Galuh. Akhirnya, nasib baik selalu berpihak kepada Ciung Wanara. Ayam Jantang kesayangannya menang dalam pertandingan. Kemenangan Ciung Wanara tersebut langsung tersebar ke Kerajaan. Kemenangan itu terdengar oleh Sag Raja, bahwa ada seorang Pemuda Tampan memiliki seekor Ayam Jantan yang sangat tangguh. Akhirnya, takdir mempertemukan Ayah dan anak yang sudah di pisahkan oleh perbuatan Dewi Pangrenyep. Ciung Wanara datang ke Istana untuk bertemu dengan Raja. Ia pun membuat kekacauan di depan Istana. Akhirnya, Baginda segera memerintahkan para pengawal agar Ciung Wanara menghadap. Setelah berhadapan dengan Sang Raja, Ciung Wanara pun menyembah. âHai Anak Muda! Siapa namamu dan dari mana asalmu?â âNama hamba Ciung Wanara, putra dari Aki dan Nini Balangantrang dari desa Geger Sunten,â jawab Ciung Wanara dengan lantang. âApa maksud kedatanganmu kemari?â âBegini, Tuanku. Hamba mempunyai seekor Ayams yang aneh. Induknya mengandung selama setahun. Sarangnya sebuah kandaga. Lebih aneh lagi, sebelum menetas, telur ini pernah hanyut di sungai,â kata Ciung Wanara. Raja teringat pada Naganingrum yang mengandung selama setahun. Sedangkan Dewi Pangrenyep sudah mengira, bahwa yang sekarang berada di hadapannya adalah putra dari Naganingrum. Kedatangannya hendak membalas dendam. âKau berniat untuk menyambung Ayam dengan milikku? Apa taruhannya?â tanya Raja Galuh. âJika ayam hamba yang kalah, hamba bersedia menyerahkan nyawa hamba. Tapi sebaliknya, jika ayam baginda yang kalah, maka hamba mohon diberi separuh kerajaan Galih Pakuan,â kata Ciung Wanara. Karena raja Galih Pakuan merasa yakin, bahwa ayam jagonya akan menang, taruhan Ciung Wanara disetujui. Baginda segera membawa ayamnya ke halaman dan diikuti oleh Ciung Wanara. Pertandingan sabung Ayam pun berlangsung dengan seru. Awalnya, Ayam jantan milik Ciung Wanaralah yang menunjukkan kekalahan. Namun, tiba-tiba Ayam tersebut kembali segar dan kuat kembali. Akhirnya, dengan mudah Ayam milik sang Raja kalah terdesak. Ciung Wanara kembali memenangkan pertandingan sabung Ayam. Sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui, Ciung Wanara mendapat negara sebelah Barat. Sedangkan sebelah Timur oleh baginda diserahkan kepada Hariangbanga. Masing-masing bergelar Prabu. Akhirnya, semua rahasia tentang Ciung Wanara terungkap dan segala kejahatan yang dilakukan Dewi Pangrenyep terbongkar dengan sendirinya. Ki Lengser pun menceritakan bahwa Ibu kandungnya masih hidup dan di asingkan di sebuah hutan. Ciung Wanara sangat bahagia dan segera menjemput ibunya, ia pun menjemput kedua angkatnya. Sementara itu Dewi Pangrenyep mulai hatinya ketar ketir setelah tahu kalau Ciung Wanara adalah anak bayi yang dibuangnya dulu. Hingga akhirnya kegelisahan dan ke khawatirannya itu pun segera terjawab dan terwujud. Prabu Ciung Wanara setelah tahu apa yang telah dilakukan oleh Dewi Pangrenyep terhadap ibunda dan dirinya sendiri, maka segera membentuk pasukan khusus untuk menangkap Dewi Pangrenyep. Tanpa menemui kesulitan yang berarti Dewi pangrenyep segera tertangkap dan di jebloskan kedalam penjara istana untuk membayar segala kejahatan dan kekejiannya. Sementara Raden Hariangbanga sangat kaget ketika mengetahui kalau ibundanya tercinta telah ditangkap oleh tentara prabu Ciung Wanara dan dijebloskan ke dalam penjara. Pertarungan antara dua orang adik kakak beda ibu itupun tak dapat terelakan lagi. Pertarungan sengit terus terjadi dan raden Hariangbanga harus berlaku satria dia kalah terdesak oleh adiknya Ciung Wanara. Setelah pertarungan itu kerajaan Galuh benar benar terbagi menjadi dua. Kerajaan Galuh terbagi dua karena dalam pertarungan tubuh Hariangbanga di lempar oleh Ciung Wanara hingga menyebrangi sungai Cipamali. Dari sejak itulah Kerajaan Galuh terbagi dua. Akhirnya, Ciung Wanara, Ibunya, dan orang tua angkatnya hidup berbahagia di dalam istananya yang kemudian bernama Pakuan Pajajaran. Pesan moral dari Cerita Rakyat Sunda Dongeng Ciung Wanara adalah perbuatan buruk akan mendapatkan balasan dari keburukannya dimasa yang akan datang. Selalu berlaku baik akan membuatmu sukses dan bahagia. Baca dongeng Sunda lainnya pada artikel kami berikut ini Dongeng Si Kabayan â Cerita Rakyat Sunda Jawa Barat dan Cerita Rakyat Sunda Dongeng Lutung Kasarung
Dongeng Bahasa Sunda CIUNG WANARAKacaturkeun di Karajaan Galuh. Anu ngaheuyeuk dayeuh waktu harita teh nyaeta Prabu Barma Wijaya gaduh permaisuri hiji Dewi Naga Ningrum anu ka dua Dewi Pangrenyep. Harita duanana keur kakandungan. Barang nepi kana waktosna, Dewi Pangrenyep ngalahirkeun budak lalaki kasep jeung mulus, dingaranan Hariang Banga. Tilu bulan tiharita Dewi Naga Ningrum ogĂ© ngalahirkeun, diparajian ku Dewi Pangrenyep, orokna lalaki deuih. Tapi ku Dewi Pangrenyep diganti ku anak anjing, nepi kasaolah-olah Dewi Naga Ningrum tĂ©h ngalahirkeun anak anjing. Ari orok nu saestuna diasupkeun kana kandaga dibarengan ku endog hayam sahiji, terus dipalidkeun ka walungan kaayaan kitu, sang Prabu kacida ambekna ka Dewi Naga Ningrum. Terus nitah ki Lengser supaya maehan Dewi Naga Ningrum, lantaran dianggap geus ngawiwirang raja pedah ngalahirkeun anak anjing. Dewi Naga Ningrum dibawa ku Lengser, tapi heunteu dipaĂ©han. Ku Lengser diselongkeun ka leuweung nu jauh ti Dayeuh kandaga anu dipalidkeun tĂ©a, nyangsang dina badodon tataheunan lauk aki jeung nini Balangantrang. Barang aki jeung nini Balangantrang neang tataheunana, kacida bungahna meunang kandaga tĂ©h. Leuwih â leuwih sanggeus nyaho yĂ©n dijerona aya orok lalaki anu mulus tur kasep. Gancang budak tĂ©h dirawu dipangku, dibawa kalemburna nyaeta lembur Geger Sunten sarta diaku budak tĂ©h geus gede. Tapi masih keneh can dingaranan. Hiji poĂ© budak tĂ©h milu ka leuweung jeung Aki balangantrang. NĂ©njo manuk nu alus rupana. Nanyakeun ka aki Balangantrang. âAki ari itu sato naon?â âEta tĂ©h ngarana manuk Ciung Jangâ.Tuluy budak tĂ©h nĂ©njo monyet. âAri nu itu naon akiâ? Dijawab deui ku si aki. âEta tĂ©h ngarana Wanaraâ. Budak tĂ©h resepeun kana Ă©ta ngaran, tuluy baĂ© mĂ©nta supaya manehna dingaranan Ciung Wanara. âMun kitu mah ngaran kuring teh Ciung Wanara bae atuh Ki !â. Aki jeung nini Balangantrang Ciung Wanara geus jadi nu kasep sarta gagah pilih tanding. Ari endogna tĂ©a disileungleuman ku Naga Wiru ti Gunung Padang, nepi ka megarna. Ayeuna geus jadi hayam jago anu alus tur hiji poĂ©, Ciung Wanara amitan ka aki jeung nini Balangantrang sabab rĂ©k nepungan raja di Galuh. Inditna bari ngelek hayam jago tĂ©a. Barang nepi ka alun-alun amprok jeung Patih Pura Wesi katut Patih Pura Gading. NĂ©njo Ciung Wanara mawa hayam jago, Ă©ta dua patih ngajak ngadu hayam. Ku Ciung Wanara dilayanan prung waĂ© hayam tĂ©h diadukeun. Hayam patih Ă©lĂ©h nepi ka paĂ©hna. Patih dua ngambek, barang rĂ©k ngarontok, Ciung Wanara ngaleungit. Dua patih buru-buru laporan ka Ciung Wanara papanggih jeung Lengser. Terus milu ka karaton. Nepi ka karaton, Ciung Wanara ngajak ngadu hayam ka raja. Duanana make tandon. Lamun hayam Ciung Wanara Ă©lĂ©h tandona nyawa Ciung Wanara. Sabalikna lamun raja nu Ă©lĂ©h tandona nagara sabeulah, sarta Ciung Wanara baris dijenengkeun jadi raja tur diaku baĂ© hayam tĂ©h diadukeun. Lila-lila hayam Ciung Wanara tĂ©h kadeseh, terus kapaehan. Ku Ciung Wanara dibawa ka sisi cibarani, dimandian nepi ka elingna. Gapruk diadukeun deui. Keur kitu dating naga wiru ti gunung padang, nyurup kana hayam Ciung Wanara. Sanggeus kasurupan naga wiru, hayam Ciung Wanara unggul, hayam raja Ă©lĂ©h nepi ka jeung jangjina, Ciung Wanara dibĂ©rĂ© nagara sabeulah, beulah kulon. Dijenengkeun raja sarta diaku anak ku Prabu Barma Wijaya Kusumah, ari nagara nu sabeulah deui, beulah wetan, dibikeun ka Hariang kabinekasan ki lengser, Ciung Wanara bisa patepung deui jeung indungna nyaĂ©ta Dewi Naga Ningrum. Lila-lila rĂ©ka perdaya Dewi Pangrenyep tĂ©h kanyahoan ku Ciung Wanara. Saterusna atuh Dewi Pangrenyep tĂ©h ditangkep sarta dipanjarakeun dina panjara Banga kacida ambekna basa nyahoeun indungna geus dipanjara ku Ciung Wanara. DeeâŠ.r atuh tarung. Taya nu Ă©lĂ©h sabab sarua saktina. Tapi lila-lila Hariang Banga tĂ©h kadeseh ku Ciung Wanara. Hariang Banga dibalangkeun ka wetaneun Cipamali. Tah tiharita kaayaan Galuh jadi dua bagian tĂ©h. Kuloneun Cipamali dicangking ku Ciung Wanara. Ari wetaneunana dicangking ku Hariang Banga.